Sebenarnya apa itu brexit?
Brexit adalah proses pengambilan suara (referendum) warga inggris terkait keanggotaan negara asal sepak bola itu di Uni Eropa. Media inggris mempopulerkannya dengan nama "Brexit" atau British Exiting European Union. Hal tersebut terjadi pada jum'at lalu pada 24 juni 2016. Rakyat Inggris, lewat referendum, akan memilih apakah negeri pulau itu akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau keluar dari pakta ekonomi tersebut. Setelah para warganya melakukan voting, Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.
Sebanyak 52% (17,410,742 penduduk) menginginkan Inggris keluar dari Eropa. Sisanya 48%.(16,141,241 penduduk) ingin tetap bergabung dengan BBC mencatat, dengan partisipasi pemilih 71.8%, menjadi partisipasi tertinggi sejak pemilu tahun 1992.
Kubu yang ingin tetap bersama Uni Eropa, yang dipimpin PM David Cameron, menang di tiga wilayah besar di Inggris Raya, Irlandia Utara (55,8%), London (59,9%), dan Skotlandia (62,0%). Sisanya 9 wilayah, menginginkan pisah.
Lalu apa itu Uni Eropa ?
Uni Eropa itu sendiri merupakan kerjasama ekonomi-politik yang melibatkan 28 negara di Eropa. Kerja sama itu dimulai setelah Perang Dunia II, dengan tujuan membangkitkan kembali kekuatan negara-negara korban perang. Dengan kerja sama itu, warga dan barang bisa berpindah dari Inggris ke negara anggota Uni Eropa lain dengan mudah tanpa passport atau izin yang menyulitkan.
Selain Inggris, negara anggota Uni Eropa punya satu mata uang bersama yang diakui yaitu Euro.
Tanpa kerja sama itu, kemungkinan besar warga Inggris perlu membuat Visa untuk jalan-jalan ke dataran Eropa. Sementara itu, pekerja Inggris yang tersebar di Eropa kemungkinan perlu kembali ke negaranya. Namun, pemerintah Inggris hingga kini masih bernegosiasi dengan kandidat UE lain terkait konsekuensi keluarnya Inggris dari kerjasama multi-lateral itu.
Kenapa banyak yang memilih berpisah ?
Dikutip dari genmuda.com bahwa Politikus Inggris Boris Johnson bersama UK Independence Party merupakan pihak yang paling galak kampanye Inggris keluar UE. Selain itu, tim mereka juga dapat dukungan lima menteri serta sejumlah politikus partai buruh.
Menurut Boris dan timnya, UE terlalu menghambat pertumbuhan ekonomi dan keleluasaan Inggris karena punya banyak sekali peraturan. Miliaran poundsterling yang disetorkan Inggris sebagai bentuk keanggotaan dinilai engga sebanding sama keuntungan yang didapat.
Ada pula alasan lain yang berbau rasis. Koalisi Boris khawatir akan kedatangan imigran dan pengungsi ke dataran Inggris. Selain itu, dikhawatirkan pendatang baru akan merebut lapangan pekerjaan dan menambah angka pengangguran warga Inggris asli.
Sedangkan dari hai-online.com Inggris bergabung dengan Uni Eropa pada 1973, tetapi banyak warga negeri itu merasa pada dasarnya mereka berbeda dengan para negeri tetangga di Eropa daratan. Sehingga meski menjadi anggota Uni Eropa, banyak kalangan di Inggris sudah lama merasa bahwa negeri itu seharusnya keluar dari pakta ekonomi tersebut.
Terus bagaimana akhirnya ?
Selama dua tahun itu, Inggris akan menegosiasikan berbagai kesepakatan terkait hubungan dengan negara anggota Uni Eropa lainnya.Hingga 2 tahun kedepan hukum Uni Eropa masih belaku di Inggris. Negara ini tetap harus mematuhi semua perjanjian dan hukum Uni Eropa. Namun Inggris tak lagi dilibatkan dalam pengambilan keputusan bersama 27 negara blok Uni Eropa lainnya.
Untuk lebih jelas lagi silahkan tonton video di bawah ini :
Dampaknya bagi Indonesia ?
Credit:
hai-online.com
genmuda.com
jateng.tribunnews.com
Posting Komentar